DPPKB Kerja Sama Dengan Jhpiego Tekan Angka Kematian Anak dan Bumil
KARAWANG- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) bekerja sama dengan Jhpiego menggelar workshop dalam meningkatkan kapasitas program Keluarga Berencana Pasca Persalinan (KBPP) dalam upaya menurunkan angka kematian anak dan ibu melahirkan. Kepala DPPKB Karawang, Sofiah mengatakan, agenda ini dalam rangka meningkatkan kapasitas bagi PLKB agar dapat melakukan kinerja lebih baik menjalankan program KBPP. Menurut Sofiah, KBPP Karawang sendiri tahun sebelumnya terbilang rendah. Tahun ini ia optimis bisa lebih baik lagi, terlebih setelah ada support dari Jhpiego. "Kegiatan hari ini kita kerjasama dengan Jhpiego tentang Worshop peningkatan kapasitas bagi PLKB tentang KBPP. Di Karawang sendiri memang tahun 2021 tahun KBPP kita dua terbawah di Jawa Barat makanya kita fokus kerja sama Jhpiego dengan mendukung anggaran untuk program KBPP di Karawang. Kabupaten Karawang tahun sekarang InsyaAllah di atas 70 % Soalnya kan kita sudah mulai pendataan ke semua faskes baik pemerintah maupun swasta untuk betul-betul pencatatan pelaporan, " ucap Sofiah kepada KBE, kemarin (28/3). Para peserta sambung Sofiah, akan dilakukan pelatihan selama dua hari. Ia berharap para peserta bis amemanfaatkan dengan baik seluruh agenda acara. "Mereka PLKB pelatihan selama dua hari agar bisa meningkat KBPP di Karawang dan supaya PLKB yang diundang ini bisa meneruskan ilmunya kepada PLKB-PLKB yang lain supaya betul-betul meningkatkan sosialisasi tentang KBPP bagi ibu pasca persalinan," tuturnya. Di tempat yang sama, Senior Program KBPP Jhpiego, Damaryanti Suryaningsih mengatakan, Jhpiego merupakan organisasi internasional yang bekerja sama dengan kementerian kesehatan dalam rangka menurunkan angkat kematian bagi ibu hamil dan bayi. Mengenai locus tempat di Jawa Barat khususnya Karawang merupakan daerah yang tinggi angka kematiannya beserta Kabupaten Bogor. "Jhpiego merupakan organisasi internasional yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan jadi tidak bekerja sendiri sebenarnya Jadi kami lebih ke bantuan teknis Kementerian Kesehatan gimana Ingin menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. pemilihan daerah itu berdasarkan daerah angka kematian ibu tertinggi di Indonesia yaitu Jawa Barat dan yang tertinggi itu Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bogor lokasi khususnya Kementerian Kesehatan dalam project ini, kita khusus KBPP yang merupakan penjarangan program," kata Damaryanti. Di Karawang sendiri dalam upaya meningkatkan KBPP, ia bekerja sama dengan Dinkes dan DPPKB. "Kita kegiatannya tidak hanya dengan komunitas saja tetapi juga dengan petugas kesehatan Dinas Kesehatan terus kita ada kayak percontohan gitu loh, RSUD terus Dua Rumah Sakit Swasta, Tiga Puskesmas di situ ada pemasangan IUD dan implan dua Batang. jadi petugas kesehatan dan PLKBnya dilatih untuk konseling supaya Ibu tahu tentang kontrasepsi KBPP, bahwa bersalin itu kita pasang KB itu banyak yang belum tahu, tidak hanya petugas Pelayanan Kesehatan yang tau melainkan masyarakat juga perlu dipromosikan yaitu lewat PLKB, jadi PLKB ini kan yang paling berdekatan ya dengan masyarakat," tuturnya. Ia berharap lewat proses workhsop ini, pihaknya bisa mempromosikan tentang manfaat besar mengikuti KBPP. Ia menginginkan agar Karawang bisa mencapai target capaian KBPP nasional yaitu 70%. Ia juga menginginkan agar diperkuat lewat peraturan bupati agar bisa mempercepat. "PLKBBkan yang berdekatan dengan masyarakat jadi mau kita promosikan lagi supaya lebih meluas karena kita hanya di fasilitas, kami berharap ada replikasi oleh Pemda melalui perbup agar mempercepat replikasi tersebut. harapannya sih memang ini jangka panjang ya mungkin gak bisa langsung kelihatan sedangkan kita (Jhpiego, red) hanya sampai 2023 kalau jadi kami hanya ingin di fasilitas kami bisa naik dan direplikasi karena dengan direplikasi bisa meluas ke masyarakat," pungkasnya. (cr1/mhs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: